Rabu, 25 Januari 2012

Tips Menjalani Bulan Madu


share this:

Menikah adalah hal indah bagi setiap orang, karena itu tak jarang orang merayakannya dengan pesta yang berkesan Wahh, sayang banyak orang yang cenderung menghilangkan bulan madu dalam konsep pernikahan mereka. Memang bulan madu tak harus ada tetapi jika bisa Anda lakukan, bulan madu bisa membantu Anda melepaskan stres usai menjalani kesibukan yang tinggi saat mempersiapkan pesta pernikahan, selain membantu Anda bisa lebih mesra, lebih hangat dan lebih mengenali pasangan Anda.

Beberapa hal berikut perlu Anda cermati sebelum memutuskan berangkat berbulan madu:
1. Waktu
Waktu yang tepat untuk bulan madu adalah usai pesta pernikahan. Jadi sebelumnya Anda telah merancang pesta pernikahan dengan rencana bulan madu menjadi dalam satu paket rencana. Jika Anda berdua sama-sama pekerja, cobalah atur jadwal pulang bulan madu tak berdekatan dengan jadwal Anda masuk kerja. Siapa tahu Anda masih ingin lebih lama lagi berbulan madu maka keinginan itu masih bisa diwujudkan.

2. Tempat Tujuan Tentukan tempat tujuan berdasarkan keinginan dan kemampuan Anda dan pasangan. Penentuan tempat bulan madu membantu Anda menentukan barang bawaan. Pilih tempat tujuan yang membantu Anda menemukan atmosphere bulan madu yang membantu Anda semakin dekat dengan pasangan. Bisa jadi pilihan tempat bulan madu ini suatu saat bisa membantu Anda dan pasangan menghangatkan kembali hubungan yang mungkin ‘mendingin’.

3. Akomodasi Lakukan pemesanan tiket pesawat, KA atau alat transportasi lain yang akan Anda gunakan dan booking tempat penginapan jauh hari sebelumnya, untuk menghindari habisnya tiket dan tidak tersedianya tempat. Terutama disaat libur Hari Raya dan libur sekolah. Jangan lupa juga mencatat no.tiket, alamat & No telepon dari hotel dan biro transportasi yang digunakan, tujuannya untuk berjaga-jaga jika ada perubahan jadwal secara mendadak.

4. Barang Bawaan Buatlah daftar barang bawaan yang sesuai dengan tempat tujuan Anda, kalau bisa jangan terlalu banyak karena akan merepotkan Anda dan Pasangan! Bawalah pakaian yang sesuai dengan iklim tempat tujuan Anda.
* Jika daerah dingin, bawalah jaket, sarung tangan, syal dan sweater.
* Jika daerah panas, bawalah topi, kacamata hitam dan sunblock.
* Bawa juga perlengkapan pribadi, termasuk Lingerie dan pakaian-pakaian seksi lainnya namun hindari yang berkesan murahan. Sehingga pasangan Anda akan memohon agar Anda mengenakannnya lagi.
* Peralatan-peralatan, seperti kamera atau handycam. Jangan sampai ada moment indah yang terlewatkan.
* Obat-obatan seperti obat flu dan obat lainnya.
* Barang-barang kenangan Anda beserta pasangan yang memungkinkan untuk bisa dibawa. Ini akan menambah nilai romantis pada bulan madu Anda.

Saat berada di tempat tujuan, nikmatilah waktu-waktu bersama dengan pasangan Anda. Berikanlah kejutan-kejutan kecil pada pasangan Anda seperti menyediakan sarapan pagi, membuat aroma dan suasana romantis saat mandi bersama, saat akan makan malam pesan terlebih dahulu menu kesukaan pasangan dan beritahu kepada pegawai penginapan bahwa Anda sedang berbulan madu, maka jangan kaget jika Anda menerima kejutan kecil dari Hotel tempat Anda menginap. Jangan Lupa…!!! Letakkan kalimat “Do Not Disturb” pada pintu kamar Anda.

Selengkapnya......

Sabtu, 21 Januari 2012

Keseimbangan Cinta & Pekerjaan


share this:

Sigmund Freud memang terkenal dengan pengetahuan mendalam tentang kondisi jiwa manusia, tapi ada sebuah gagasan yang paling sederhana tentang jiwa manusia yang tak diungkapkannya, ‘Cinta dan pekerjaan merupakan hal paling penting dalam kehidupan manusiawi.’

Sepertinya, dimanapun kita selalu melihat pemandangan kebahagiaan dan ketidak-bahagiaan di sekeliling kita. Kebahagiaan seringkali melingkungi orang-orang yang mampu mengatur keseimbangan dari ritme pekerjaan dan cinta kasih, sedang ketidak-bahagiaan seringkali menerpa orang-orang yang tak mampu menemukan esensial dari kedua hal tersebut.

Menyeimbangkan cinta dan pekerjaan merupakan kunci kehidupan bahagia. Namun, hal yang lebih penting lagi adalah meyakinkan kalau keseimbangan antara keduanya berlangsung dengan sehat.

Seringkali, pekerjaan jadi bagian paling penting dalam kehidupan kita. Hingga sebagian besar waktu dan energi kita curahkan untuk bekerja, dan kembali ke rumah, ke tempat orang-orang yang kita cintai dalam keadaan lelah. Lalu, esok harinya sudah tergesa berangkat kerja lagi. Seperti inilah kiranya tipikal kehidupan kita, kita butuh usaha keras, dan bukan hanya di hari Valentine, untuk menunjukan kasih sayang kita pada orang-orang terdekat. Seberapa sering Anda mengungkapkan cinta pada pasangan Anda? Atau meluangkan waktu untuk orang tua atau saudara kandung? Atau bermain dengan anak-anak Anda?

Sebenarnya, kasih sayang tidaklah sesederhana ungkapan kata yang kita lontarkan. Bisa juga kita mengungkapkannya dengan mengirimkan kartu ucapan dan bunga atau makan malam bareng. Atau Anda bisa mematikan televisi dan menunda pekerjaan lain hanya untuk melewatkan waktu berkualitas bersama orang yang Anda kasihi, mengobrol atau melakukan hal-hal lain tanpa interupsi.

Luangkan sebagian waktu dari kesibukan Anda, dan lewatkan bersama dengan orang yang Anda kasihi serta melakukan hal-hal yang menyenangkan. Tak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk liburan ke luar pulau atau hal-hal yang menguras tenaga. Tapi lakukan sesuatu bersama tanpa pengaruh hal-hal luar, hal ini akan lebih memperdalam ikatan kasih sayang dan mengingatkan Anda, kalau Anda bukan hanya mencintai orang-orang ini, tapi juga menikmati kebersamaan dengan mereka.

Ingatlah! Lebih mudah menemukan pekerjaan baru dari pada menggantikan orang-orang yang Anda kasihi dan mengasihi Anda. Kita semua tahu di dalam hati masing-masing, di mana mesti meletakan prioritas utama kita. Pastikan orang-orang yang mengasihi Anda mengetahui dengan tepat, Anda juga mengasihi mereka.

Selengkapnya......

Kamis, 19 Januari 2012

Pertanyaan Yang Bikin Pria Alergi


share this:

Dalam urusan asmara, memang sering muncul berbagai pertanyaan yang menggelitik terutama untuk mereka yang baru saja “jadian”. Nah, untuk menghindari kandasnya hubungan asmara, sebaiknya hindari mengajukan 5 pertanyaan di bawah ini seberapa pun besarnya rasa penasaran Anda, kecuali jika si dia yang bersedia bercerita tanpa “dipancing” oleh Anda.

1. “Sayang, apakah kamu tertarik kepada wanita lain?”
Jangan sekali-kali menanyakan ini kepada kekasih Anda. Kalau dia sudah memilih Anda sebagai kekasih, tentu dengan berbagai pertimbangan matang. Jika si dia mengagumi perempuan lain, kan tidak ada salahnya jika tak sampai berselingkuh? Jangan posisikan diri Anda pada posisi yang berbahaya. Terus-menerus menanyakan hal yang sama hanya akan membuatnya berpikir Anda seorang wanita yang tak percaya diri.

2. “Kenapa sih dengan hubunganmu yang dulu?”
Jujur saja, para wanita selalu terobsesi dengan masa lalu kekasihnya. Kita selalu penasaran bagaimana kehidupan percintaan pacar dengan mantan kekasih atau mantan istrinya, bahagiakah atau bagaimana mereka bisa bubar. Padahal, pria ingin lho menutup lembaran lama dan memulai sesuatu yang baru dengan Anda, kekasihnya kini. Sebaiknya, jangan mendesaknya soal hubungan masa lalu, lain cerita kalau dia yang berinisiatif berbagi.

3. “Sayang, menurutmu bagaimana hubungan kita ini?”
Tahukah Anda, pria amat tak suka diburu-buru. Padahal, kita amat suka membicarakan soal status, kan? Pria paling tidak nyaman kalau sudah diajak bicara soal pernikahan, padahal baru tiga bulan pacaran! Tunggu saat yang tepat untuk membahas hal satu ini, apalagi kalau sudah menyangkut jenjang pernikahan.

4. “Apa yang ada di pikiranmu tadi, Sayang?”
Perempuan selalu berpikir bahwa pria hanya fokus pada mereka saja saat di tempat tidur. Padahal sesungguhnya tidak, lho. Meski kekasih mencintai Anda sepenuh hati, namun wajar saja bagi mereka berfantasi selama berhubungan intim dengan Anda. Kalau perlu malah membayangkan bintang idola! Menanyakan pendapatnya soal hubungan intim barusan, hanya akan membuatnya merasa bersalah saja.

5. “Kamu lebih asyik bergaul sama sahabat-sahabat kamu ketimbang saya ya?”
Pasti Anda tahu, sejumlah wanita sangat posesif pada pacarnya, hingga ingin tahu setiap detil yang dilakukan sang pacar, termasuk dengan teman-temannya. Kita ingin selalu dilibatkan dalam pergaulan mereka, dikenalkan dengan para sahabat pacar, agar kehadiran kita “diakui”. Bahkan untuk kasus yang ekstrim, ada yang merasa terancam saat pacar lagi mengantar kakak atau mamanya ke mal! Ketahuilah, pria juga butuh bergaul dengan orang selain Anda, pacarnya. Jika Anda sungguh mencintainya, bairkanlah ia bergaul dan mengisi kebutuhan hidupnya. Si dia tentu akan berterima kasih. Dan sebagai imbalannya, pasti dia akan mencintai Anda sepenuh jiwa.

Selengkapnya......

Rabu, 18 Januari 2012

Mengapa Perselingkuhan Wanita Lebih “Berbahaya”


share this:

Jika ada yang menyebut kata "selingkuh", biasanya yang pertama terlintas di pikiran kita adalah seorang playboy atau sesosok pria yang sering menyakiti hati wanita. Selingkuh seolah-olah identik dengan perilaku dan kebiasaan lelaki. Padahal kenyataannya tak begitu.

Baru-baru ini Manchester Metropolitan University di Inggris melakukan penelitian tentang perilaku berselingkuh pada wanita dan pria. Hasilnya, 20 persen pria mengaku pernah berselingkuh dari pasangannya.

Bagaimana dengan wanita? Ternyata angkanya tak jauh berbeda. Sebanyak 16 persen wanita di Inggris mengaku pernah tak setia. Tapi sebetulnya pria perlu lebih berhati-hati menjaga agar pasangannya tak berselingkuh. Penelitian lainnya tentang perselingkuhan membuktikan bahwa perselingkuhan wanita ternyata lebih "berbahaya" dibandingkan perselingkuhan pria. Bagaimana bisa?

Wanita berselingkuh jika hubungannya bermasalah
Sebagian besar pria berselingkuh karena tak dapat menahan nafsu. Bisa saja hubungannya dengan istri/kekasihnya sebetulnya tak bermasalah. Ia hanya semata tergoda oleh wanita lain atau dihadapkan pada kesempatan untuk berselingkuh yang tak dapat ia tolak. Menurut Ruth Houston, penulis buku "Is He Cheating On You", hanya 20 persen wanita yang berselingkuh karena nafsu. Sedangkan pada pria, angkanya mencapai 80 persen.

Wanita justru sebaliknya. Jika hubungannya asmaranya baik-baik saja, ia biasanya tak akan berselingkuh. Alasan utama wanita berselingkuh adalah karena ia sebetulnya tak bahagia dengan hubungannya. Alasannya bisa karena kesepian, seks yang tak memuaskan, atau kebutuhan emosi yang tak terpenuhi. Intinya ada sesuatu yang tak bisa dipenuhi oleh suami atau pasangannya itu.

Menurut Helen Fisher, PhD, antropolog biologi dan penulis buku "Why We Love", 66 persen wanita yang berselingkuh mengaku tak bahagia dalam pernikahannya. Sedangkan pada pria, angkanya hanya 44 persen.

Wanita terikat secara emosi pada selingkuhannya
Karena wanita berselingkuh dengan alasan emosional (bahasa kerennya "main hati"), biasanya akan lebih sulit pula bagi wanita untuk mengakhiri perselingkuhan tersebut. Tak jarang wanita merasa jatuh cinta pada pria idaman lain tersebut, bahkan mencintainya lebih dari pasangannya sendiri.

Ikatan emosional antara wanita dengan selingkuhannya juga lebih kuat dibandingkan pria dengan selingkuhannya. Sebuah penelitian membuktikan bahwa perselingkuhan yang dimulai atau diawali oleh sang wanita biasanya bertahan tiga kali lebih lama dibanding perselingkuhan yang dimulai oleh laki-laki.

Wanita berselingkuh dengan lebih "serius"
Pria mungkin bisa dengan mudah dan tanpa pikir panjang memutuskan untuk selingkuh. Tak demikian halnya dengan wanita. Wanita selalu memikirkan baik-baik apa risikonya jika ia berselingkuh. Jika hubungan terlarang itu dia anggap hanya buang-buang waktu, atau risikonya tak sepadan dengan kesenangannya, ia tak akan melanjutkan. Pria dapat berselingkuh berkali-kali dengan banyak wanita karena baginya itu tak berarti apa-apa, tapi bagi wanita, jika ia memutuskan untuk selingkuh artinya pria idaman lain itu istimewa.

Wanita lebih jago menyembunyikan perselingkuhan
Wanita seringkali mengetahui saat pasangannya berselingkuh, tapi tidak sebaliknya. Selain pria tak memiliki insting mendeteksi kebohongan seperti wanita, kaum wanita juga lebih piawai menyembunyikan hubungan terlarangnya. Wanita sudah terlatih untuk berbohong sejak kecil demi menjaga perasaan orang lain. Hal yang sama tak terjadi pada pria, sehingga pria biasanya merasa lebih gugup saat berbohong.

sumber: http://id.she.yahoo.com/mengapa-perselingkuhan-wanita-lebih-berbahaya.html

Selengkapnya......

Kamis, 05 Januari 2012

Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana


share this:

“De’… de’… Selamat Ulang Tahun…” bisik seraut wajah tampan tepat di hadapanku. “Hmm…” aku yang sedang lelap hanya memicingkan mata dan tidur kembali setelah menunggu sekian detik tak ada kata-kata lain yang terlontar dari bibir suamiku dan tak ada sodoran kado di hadapanku.

Shubuh ini usiaku dua puluh empat tahun. Ulang tahun pertama sejak pernikahan kami lima bulan yang lalu. Nothing special. Sejak bangun aku cuma diam, kecewa. Tak ada kado, tak ada black forest mini, tak ada setangkai mawar seperti mimpiku semalam. Malas aku beranjak ke kamar mandi. Shalat Subuh kami berdua seperti biasa. Setelah itu kuraih lengan suamiku, dan selalu ia mengecup kening, pipi, terakhir bibirku. Setelah itu diam. Tiba-tiba hari ini aku merasa bukan apa-apa, padahal ini hari istimewaku. Orang yang aku harapkan akan memperlakukanku seperti putri hari ini cuma memandangku.

Alat shalat kubereskan dan aku kembali berbaring di kasur tanpa dipanku. Memejamkan mata, menghibur diri, dan mengucapkan. Happy Birthday to Me… Happy Birthday to Me…. Bisik hatiku perih. Tiba-tiba aku terisak. Entah mengapa. Aku sedih di hari ulang tahunku. Kini aku sudah menikah. Terbayang bahwa diriku pantas mendapatkan lebih dari ini. Aku berhak punya suami yang mapan, yang bisa mengantarku ke mana-mana dengan kendaraan. Bisa membelikan blackforest, bisa membelikan aku gamis saat aku hamil begini, bisa mengajakku menginap di sebuah resor di malam dan hari ulang tahunku. Bukannya aku yang harus sering keluar uang untuk segala kebutuhan sehari-hari, karena memang penghasilanku lebih besar. Sampai kapan aku mesti bersabar, sementara itu bukanlah kewajibanku.

“De… Ade kenapa?” tanya suamiku dengan nada bingung dan khawatir. Aku menggeleng dengan mata terpejam. Lalu membuka mata. Matanya tepat menancap di mataku. Di tangannya tergenggam sebuah bungkusan warna merah jambu. Ada tatapan rasa bersalah dan malu di matanya. Sementara bungkusan itu enggan disodorkannya kepadaku.

“Selamat ulang tahun ya De’…” bisiknya lirih. “Sebenernya aku mau bangunin kamu semalam, dan ngasih kado ini… tapi kamu capek banget ya? Ucapnya takut-takut.Aku mencoba tersenyum. Dia menyodorkan bungkusan manis merah jambu itu. Dari mana dia belajar membukus kado seperti ini? Batinku sedikit terhibur. Aku buka perlahan bungkusnya sambil menatap lekat matanya. Ada air yang menggenang.

“Maaf ya de, aku cuma bisa ngasih ini. Nnnng… Nggak bagus ya de?” ucapnya terbata. Matanya dihujamkan ke lantai.Kubuka secarik kartu kecil putih manis dengan bunga pink dan ungu warna favoritku. Sebuah tas selempang abu-abu bergambar Mickey mengajakku tersenyum. Segala kesahku akan sedikitnya nafkah yang diberikannya menguap entah ke mana. Tiba-tiba aku malu, betapa tak bersyukurnya aku.

“Jelek ya de’? Maaf ya de’… aku nggak bisa ngasih apa-apa…. Aku belum bisa nafkahin kamu sepenuhnya. Maafin aku ya de’…” desahnya. Aku tahu dia harus rela mengirit jatah makan siangnya untuk tas ini. Kupeluk dia dan tangisku meledak di pelukannya. Aku rasakan tetesan air matanya juga membasahi pundakku. Kuhadapkan wajahnya di hadapanku. Masih dalam tunduk, air matanya mengalir. Rabbi… mengapa sepicik itu pikiranku? Yang menilai sesuatu dari materi? Sementara besarnya karuniamu masih aku pertanyakan.

“A’ lihat aku…,” pintaku padanya. Ia menatapku lekat. Aku melihat telaga bening di matanya. Sejuk dan menenteramkan. Aku tahu ia begitu menyayangi aku, tapi keterbatasan dirinya menyeret dayanya untuk membahagiakan aku. Tercekat aku menatap pancaran kasih dan ketulusan itu. “Tahu nggak… kamu ngasih aku banyaaaak banget,” bisikku di antara isakan. “Kamu ngasih aku seorang suami yang sayang sama istrinya, yang perhatian. Kamu ngasih aku kesempatan untuk meraih surga-Nya. Kamu ngasih aku dede’,” senyumku sambil mengelus perutku. “Kamu ngasih aku sebuah keluarga yang sayang sama aku, kamu ngasih aku mama….” bisikku dalam cekat.

Terbayang wajah mama mertuaku yang perhatiannya setengah mati padaku, melebihi keluargaku sendiri. “Kamu yang selalu nelfon aku setiap jam istirahat, yang lain mana ada suaminya yang selalu telepon setiap siang,” isakku diselingi tawa. Ia tertawa kemudian tangisnya semakin kencang di pelukanku.

Rabbana… mungkin Engkau belum memberikan kami karunia yang nampak dilihat mata, tapi rasa ini, dan rasa-rasa yang pernah aku alami bersama suamiku tak dapat aku samakan dengan mimpi-mimpiku akan sebuah rumah pribadi, kendaraan pribadi, jabatan suami yang oke, fasilitas-fasilitas. Harta yang hanya terasa dalam hitungan waktu dunia. Mengapa aku masih bertanya. Mengapa keberadaan dia di sisiku masih aku nafikan nilainya. Akan aku nilai apa ketulusannya atas apa saja yang ia berikan untukku? Hanya dengan keluhan? Teringat lagi puisi pemberiannya saat kami baru menikah… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…

Selengkapnya......